Dandim 0701/Banyumas Hadiri Upacara Hari Santri 2021 Yang Digelar Sesuai Protokol Kesehatan

Banyumas – Peringati hari santri tahun 2021, pemerintah daerah kabupaten Banyumas menggelar upacara secara sederhana di masa pandemi covid-19, upacara dilaksanakan di halaman pendopo Sipanji pemerintahan kabupaten Banyumas kelurahan Sokanegara kecamatan Purwokerto Timur kabupaten Banyumas dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan. Jum’at 22/10/2021.

 


Komandan Kodim 0701/Banyumas Letkol Inf Candra S.E.,M.I.Pol., menghadiri upacara hari santri 2021 beserta dr. Budhi Setiawan (Ketua DPRD Kab. Banyumas), AKBP Kristanto Yoga Darmawan S.I.K., M.Si (Wakapolresta Banyumas), Mayor Inf Iwan P (WS. Kasrem 071/Wk), Kompol Mugiman (SPN Purwokerto Polda Jateng), Purwadi (Asekbang Kab. Banyumas), Rios Rahmanto, SH.,MH (Wakil Ketua PN Purwokerto), Drs. Setia Rahendra, M.Si (Kepala Bakesbangpol Kab.Banyumas), KH Sabar Munanto S.Ag.,M.Pd.I (Ketua Tanfidzyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Banyumas), Dr. Ibnu Hasan, M.S.I. (Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas), Ustadz Said Muchsin Basalamah (Ketua PC Al- Irsyad Al-Islamiyyah Purwokerto), Drs. H. Taefur Arafat, M.Pd.I (Ketua MUI Kab. Banyumas), dengan irup Bupati kabupaten Banyumas Ir. H. Ahmad Husein, Pa Up Letda Inf Amat Barokah (Pasandi Kodim 0701/Banyumas), Dan Up Ipda Riswanto (Kasubnit Pam Obvit Sat Samapta Polresta Banyumas).

 

Dalam amanatnya Bupati Banyumas Ir. H. Ahmad Husein menyampaikan dalam suasana memperingati Hari Santri tanggal 22 Oktober 2021, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, semoga rahmat, berkah, dan perlindungan-Nya senantiasa menyertai kita semua.

 

Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri, penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan lndonesia.

 

Untuk peringatan Hari Santri Tahun 2021 ini mengangkat tema Santri Siaga Jiwa Raga maksudnya adalah bentuk pernyataan sikap santri lndonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan lndonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

 


Siaga Jiwa berarti santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran lslam rahmatanlil'alamin serta tradisi luhur bangsa lndonesia. Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk lndonesia. Oleh karena itu, santri tidak pernah lelah dalam berusaha dan terus berkarya untuk lndonesia.

 

Jadi, Siaga Jiwa Raga merupakan komitmen seumur hidup santri yang terbentuk dari tradisi pesantren yang tidak hanya mengajarkan kepada santri-santrinya tentang ilmu dan akhlak, melainkan juga tazkiyatun nafs, yaitu mensucikan jiwa dengan cara digembleng melalui berbagai 'tirakat'lahir dan batin yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Tema Santri Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting dan relevan diera pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, dimana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan dengan 5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas, dan Doa). Pungkasnya. (AuL).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanamkan Jiwa Disiplin, Koramil Jatilawang Adakan Latihan Dasar Kepemimpinan di SMP Negeri 1

Tim Slogdam IV/Diponegoro Periksa Kendaraan Dinas Kodim Banyuma

Mengukur Kemampuan Prajurit dan PNS, Kodim Banyumas Jalani Garjas